Berita Analisa Terkini - Front Pembela Islam (FPI ) bertemu dengan para pejabat utama
di Markas Besar Polri ( Mabes Polri ). didalam pertemuan tersebut, mereka
menyampaikan sebanyak tiga point dan meminta agar segera menindaklanjutinya.
Sejumlah perwakilan FPI itu langsung diterima oleh Kepala
Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto, Kepala Bagian
Mitra Divisi humas Polri Kombes Polisi Awi Setiyono serta Kepala Pelayanan
Markas Polri Kombes Budi Widjanarko.
Di saat pertemuan berlangsung, juru bicara FPI Munarman
membeberkan ketiga poin di dalam laporan tersebut. Pertama adalah, FPI
melaporkan dugaan tindakan tidak Profesionalnya Kapolda Jawa Barat Irjen Polisi
Anton Charliyan.
Menurutnya, dia telah membiarkan oknum oknum preman (
GMBI ) melakukan penganiayaan terhadap para
santri.
Kedua, FPI juga meminta agar polisi segera mengusut tuntas
dugaan tindak pidana dalam kasus penganiayaan yang dilakukan oleh Lembaga
Swadaya Masyarakat Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia ( LSM-GMBI ) terhadap
anggota FPI.
Polisi, kata Munarman, seharusnya menjalankan amanah undang
undang untuk mengayomi masyarakat, bukan nya melindungi kelompok kelompok yang
dinilai hendak menghancurkan umat Islam.
"Tadi kami sudah melaporkan tindakan tidak Profesional
dan berpihak dari Kapolda Jawa Barat. Laporan itu langsung diterima dan akan di
lakukan Investigasi", Kata Munarman di Depan gedung Badan Pemeliharaan
Keamanan Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin ( 16/1/17 ).
"Institusi kepolisian kami minta jalankan amanah undang
undang, bukan untuk membacking dan melindungi kelompok yang justru menghantam
umat Islam", Ujarnya.
Terakhir Munarman juga menyampaikan terkait dengan indikasi
kebangkitan Partai Komunis Indonesia ( PKI ).
Lebih dari itu, menurutnya, Rikwanto juga telah berjanji
akan menyampaikan tiga poin yang disampaikan oleh pihak FPI kepada pemimpin Polri.
ia pun memuji cara penyambutan Polri yang baik.
Selanjutnya, Dia meminta massa untuk meninggalkan Mabes
Polri dengan damai dan tidak meninggalkan sampah. Munarman kembali mengajak
massa untuk kembali bertolak ke Masjid Al Azhar untuk melaksanakan salat dzuhur
bersama.
"Terima kasih kata sambutannya, ini peran polisi yang
sesungguhnya yang dibutuhkan oleh masyarakat", tuturnya.
Kerusuhan yang terjadi serta pembakaran kantor GMBI terkait
dengan insiden pada kamis pekan yang lalu. dimana pada saat Rizieq diperiksa
sebagai saksi di Mapolda Jawa Barat dalam kasus dugaan tindak pidana penodaan
terhadap lambang negara dan dasar negara.
Diluar gedung, terdapat massa FPI dan massa tujuh ormas yang
salah satunya adalah massa dari ormas GMBI. massa FPI hadir untuk mengawal
Rizieq, sedangkan massa dari tujuh ormas datang untuk menuntut polisi untuk
mengusut tuntas dugaan penghinaan atau penodaan Lambang negara yang
menjeratnya.(Berita Analisa Terkini )