Berita Analisa Terkini - Sebuah pesantren yang berlokasi di Desa Sukajaya, Tamansari, Kabupaten Bogor, didatangi ratusan warga lantaran oknum pesantren diduga membakar umbul-umbul merah putih yang dipasang warga di gerbang pesantren. Dua orang pihak pesantren ditangkap untuk dimintai keterangan.
"Ada dua orang yang dibawa pakai baracuda ke Polsek, pengajar pesantren sama penjaga yang semalam tugas," tutur Kepala Desa (Kades) Sukajaya, Wahyu yang ditemui di Pesantren Ibnu Masud, Kamis (17/08/2017).
Wahyu mengungkapkan insiden hari ini diduga merupakan puncak kemarahan warga terhadap sikap pihak pesantren. Menurutnya, ada banyak hal dari pesantren tersebut yang bertentangan dengan warga.
"Sebenarnya jika soal gotong royong, orang pesantren selalu ikut. Tapi kemarin saat diminta memasang bendera dan umbul-umbul merah putih dan ikut upacara peringatan HUT RI, mereka menolak. Iya mereka menolak pasang bendera," tambah Wahyu.
Informasi dihimpun, umbul-umbul merah putih itu tampak terbakar oleh warga yang sedang bercerita di pangkalan ojek yang berjarak cuma sekitar 200 meter dari gerbang pesantren pada Rabu (16/08/2017) malam sekitar jam 20.40 WIB. Warga yang melihat hal itu langsung menjerit memanggil warga lainnya. Malam itu, beberapa warga sempat terlibat ribut dengan pengurus pesantren karena orang yang diduga membakar umbul-umbul merah putih adalah orang yang berasal dari dalam pesantren.
"Semalam warga telah ramai, itu karena ada kabar bendera dibakar. Tapi sekali lagi yang dibakar itu umbul-umbul, bukanlah bendera, umbul-umbul merah putih yang dipasang warga. Makanya warga marah-marah," sebut wahyu yang berada di lokasi. "Semalam petugas polisi, TNI sudah datang untuk mengamankan dan redam warga," sambungnya.
Warga yang tidak terima dengan pembakaran umbul-umbul merah putih yang dipasang kemudian kembali mendatangi pesantren. Beruntung, ratusan kepolisian telah bersiaga sehingga tidak terjadi tindakan anarkis. Warga hanya berteriak di depan gerbang pesantren. (Berita Analisa Terkini)