Berita Analisa Terkini - Helikopter Basarnas yang jatuh di Gunung Butak, Temanggung, Jawa Tengah (Jateng) ternyata berangkat usai memantau arus mudik. Helikopter tersebut sebelumnya dikabarkan bertolak dari Gringsing.
"Kabarnya sih iya, hanya kepastiannya kita belum tahu. Kabarnya memang demikian, dari Gringsing terus mau melakukan evakuasi korban yang di Dieng itu, di Kawah Sileri," jelas Kabid Pelatihan dan Riset Taruna Siaga Bencana (Tagana) Jateng Petut Wibowo, saat dihubungi liputan6, Minggu (02/07/2017).
Dari keterangan yang diperoleh Tagana, helikopter itu berasal dari Cilacap.
"Informasi yang pertama kami dapatkan take off dari Cilacap, lalu di Gringsing pantauan arus, kemudian dari Gringsing menuju ke Dieng. Tapi untuk pastinya saya belum berani beri kepastian untuk kronologi keberangkatan heli itu," cerita Petut.
Sementara itu manifestasi penumpang yang diperoleh yakni 9 orang. Terdiri dari 5 orang kru helikopter dan 4 penumpang relawan atau SAR Basarnas. Penyebab jatuhnya pesawat akibat menabrak tebing.
"Ya, menabrak tebing. Kemungkinan karena kondisi di Temanggung yang setiap sore berkabut, lalu di situ area pegunungan," tuturnya.
Koordinator Humas Basarnas Jateng Zul Hawary membenarkan informasi tersebut. Dia menyatakan heli itu memang disiagakan di Gringsing, Batang.
"Kita siagakan di Gringsing, kemudian setelah itu melanjutkan ke Dieng," tutup Zul. (Berita Analisa Terkini)