Berita Analisa Terkini - Presiden Jokowi memanggil Kapolri Jenderal Tito Karnavian terkait teror terhadap penyelidik KPK, Novel Baswedan. Novel sendiri tidak percaya pemanggilan itu akan berdampak besar pada pengusutan kasusnya.
"Ya saya melihat itu sebagai hal positif meskipun saya tidak yakin, kenapa? Saya cemas juga Pak Kapolri diberi masukan yang palsu dari anak buah," ujar Novel saat Blak-blakan bersama tribunnews di Singapura, Minggu (30/07/2017).
Novel menduga hal-hal yang akan dibahas Presiden Jokowi dan Kapolri sebatas hal-hal formal, termasuk soal saksi-saksi yang sudah diperiksa tapi memiliki alibi. Padahal, menurut Novel, alibi-alibi itu gampang sekali dibuat.
"Yang dilaporkan itu sudah diperiksa saksi-saksi, ini sudah ada alibi dan lain-lain. Apa sulitnya membuat alibi-alibi begitu, itu juga fakta-fakta yang diungkap, yang saya contohkan tadi, salah satunya fakta yang menurut saya adalah pengelabuan, itu fakta yang tidak benar," tuturnya.
Ada lagi yang membuat Novel kesal. Dia menyayangkan adanya saksi-saksi teror kepadanya yang identitasnya dibuka ke publik.
"Ada beberapa saksi yang diungkap namanya ke publik dan itu menurut saya merupakan bagian dari teror kepada saksi, tidak boleh begitu," sebut Novel.
Saat ini sudah hampir 4 bulan sejak Novel diteror penyiraman air keras tanggal 11 April 2017 yang lalu. Ada sejumlah pria yang diamankan kepolisian pasca teror Novel ini. Namun mereka dilepas lantaran dianggap mempunyai alibi kuat bahwa mereka bukanlah pelaku penyerang Novel.
Wawancara eksklusif dengan Novel Baswedan secara lengkap akan ditayangkan hari ini jam 13.00 WIB. Jangan ketinggalan Blak-blakan Novel Baswedan malam ini. (Berita Analisa Terkini)