Berita Analisa Terkini - Setelah memimpin salat magrib di lingkungan Bandara Soekarno-Hatta, 4 November 2016, Presiden Jokowi meminta kembali ke Istana. Hari itu Presiden meninjau pembangunan jalur kereta bandara. Sedangkan di kawasan Monas, para demonstran berunjuk rasa selepas Jumatan.
Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) Mayjen TNI (Marinir) Bambang Suswantoro menolak permintaan Jokowi. Hal tersebut sesuai saran Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Gatot Nurmantyo beserta Sekretaris Negara M. Pratikno.
Saat sang Presiden berkeras, Bambang mencoba bernegosiasi dan meyakinkannya soal situasi yang sedang berlangsung di sekitar Istana. "Akses masuk Istana terkepung demontsran. Kalau ada pendemo yang tidak menghargai Bapak, kami keberatan," tutur Bambang. Sebagai jalan tengah, akhirnya Jokowi setuju pulang ke Istana Bogor.
Entah kenapa, Jokowi malam itu seperti tidak kerasan beristirahat di sana. Saat Bambang dan para stafnya baru singgah di sebuah kafe untuk santap malam, dia memperoleh laporan bahwa Presiden mau kembali ke Jakarta. "Waduh…, langsung makanan tak tinggal," sebut Bambang dalam biografi 'Bambang Suswantono Memberi yang Terbaik' karya Fenty Effendy. "Nanti saya bayar belakangan," tutur lelaki kelahiran Semarang, 25 Juli 1965, itu kepada stafnya. (Berita Analisa Terkini)