Berita Analisa Terkini - Saat mulai terbakarnya kapal wisata KM Zahro Express yang
terjadi di perairan Jakarta pada minggu (1/1) sekitar jam 08.45 Wib, Kapten
kapal dan anak buah kapal melompat duluan untuk menyelamatkan diri. Sikap ini
sangat disesalkan Direktur Hubungan Laut kementerian Perhubungan Antonius Tony
Budiono.
"Kapten yang melompat duluan itu bukan kapten",
kata tony saat melakukan jumpa pers di kantor kementerian perhubungan di jalan
Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
Tony juga menganologikan sikap seorang kapten pada film
Titanic yang sangat mengutamakan keselamatan penumpang dari pada dirinya
sendiri. menurutnya seorang kapten yang baik tidak boleh mengutamakan
keselamatan dirinya sendiri.
"Kalau memang dia seorang Kapten harusnya beklakangan
saja. seperti Titanic itu , kapten yang dibelakang," Tegasnya.
Tony mengatakan bahwa
Kapten kapal motor ( KM ) Zahro Express itu telah memiliki sertifikat untuk
melakukan pelayaran dengan ijin yang masih berlaku. tapi Tony menegaskan dia
tidak layak disebut sebagai Kapten akibat tindakan nya tersebut.
"Serifikat pelaut itu masih berlaku, tapi tidak layak
sebagai nahkoda, karena sebagai nahkoda kewajibannya adalah terjun paling akhir
setelah semua penumpang dapat di
Evakuasi" katanya.
Tony menyebutkan akan memberikan sanksi tegas sambil
menunggu kapten kapal motor Zahro Express. menurutnya, lisensi kapten kapal itu
bisa dicabut untuk berlayar kembali.
"Seorang kapten itu harusnya belakangan. tentunya kalau
terjadi kejadian kejadian tersebut, akan kita cabut hal lisensinya dan dia
tidak boleh berlayar lagi," ujarnya.
"Kita beritakan di mahkamah pelayaran siap yang
bersalah, siapa pun yang berbuat tentunya akan menapatkan hukuman yang
setimpal" sambungnya.
Kementerian perhubungan memastikan bahwa kapal motor Zahro
Express yang terbakar telah menyebabkan 23 orang korban dan kapal motor
tersebut tidak mengalami kapasitas berlebih. sehingga masih dibawah ambang
batas yang diperkenankan.
Dia menjelaskan bahwa kapal motor yang menuju Pulau tidung
Kepulauan Seribu itu hanya mengangkut sekitar 184 orang termasuk enam orang
anak buah kapal. adapun kapasitas kapal Zahro Express tersebut adalah 285 orang.
"Jadi masih dibawah kapasitas dari kapal motor
tersebut", Kata tony.
Dari jumlah 184 orang tersebut, penumpang yang dinyatakan
selamat adalah sebanyak 130 orang, yang meninggal dunia 23 orang. adapun para
koabn yang luka luka rtersebar di sejumlah rumah sakit, diantaranya RS Atma
Jaya sebanyak 22 orang, RS Pelabuhan Tanjung Priok 2 orang dan RS Pluit
sebanyak 7 orang. namun masih ada 20 orang lagi yang belum terindifikasi.
Direktur Kementerian Perhubungan juga mengungkapkan
belasungkawa kepada para korban yang meninggal dalam kejadian ini." Ungkapan
belangsungkawa kepada seluruh korban terbakarnya kapal motor KM Zahro
Express," ucap Tony.