Berita Analisa Terkini -- Jakarta - Sudah Dua tahun lamanya berlalu tragedi kejadian Jatuhnya Crane yang menimpa para Jemaat haji di Salah Satu Masjid Al-Haram di Arab Saudi tepatnya pada tahun 2015 lalu. saat ini Pemerintah Indonesia melalui kementerian Luar negeri tengah mendesah pihak Pemerintah Arab untuk Memberikan kompensasi bagi Para jemaat yang saat itu ikut mengalami kejadian jatuhnya Crane dari Ketinggian 200 Meter dengan berat 1,350 Ton Tersebut.
Pemerintah Mendesak agar Pemberian Kompensasi bagi para keluarga korban dapat segera terealisasi berhubung hingga saat ini Dana kucuran tersebut belum juga tersalurkan. Namun Hal tersebut ternyata tidak mudah berhubung Para Korban atas insiden tersebut bukan hanya dari pihak kalangan Indonesia saja melainkan ada juga dari negara- megara lain yang berbeda, Ungkap Armanatha saat dijumpai di Gedung Kemlu (03/03.2017) Jumat,
Dirinya Mengatakan bahwa sebenarnya pihak dari Arab telah Menyisihkan dana atas kompensasi bagi para korban, namun dana tersebut tidak bisa begitu saja diberikan kepada para keluarga korban. Lantaran Masih ada negara lain yang belum memberikan data secara lengkap kepada pihak Arab,dan Untuk Syarat agar dana dapat segera teralisasi yaitu harus adanya data korban yang terkumpul secara lengkap, Walaupun Dari Segi data yang diberikan oleh pihak Indonesia Sudah lengkap namun tidak kendati demikian bagi negara lain, Saat ini Pihak Arab tengah menunggu seluruh data masuk, agar dapat dicheck dan segera direalisasikannya Kucuran dana bagi para keluarga korban.
Alasan Lain Mengapa Pihak Arab hingga saat ini juga masih belum memberikan Dana kompensasi karena bila pihak mereka mengeluarkan dana setengah -setengah dan hanya untuk beberapa negara saja yang telah menyediakan kelengkapan data maka nantinya akan mempersulit pihak Arab. jadi intinya Kompensasi tetap akan diberikan bila semua data yang masuk dari berbagai negara telah terverikasi dengan jelas.
Diketahui dalam insiden maut itu diperkirakan ada sekitar 110 orang yang menjadi korban. Peristiwa itu terjadi tepat pada tanggal 11 September 2015 lalu, dimana dengan ambruknya crane itu menambah deretan insiden yang mematikan selama pelaksanaan ibadah haji di Mekkah.
Sebelas orang korban didalamnya merupakan warga negara Indonesia. sementara sisanya ada sekitar 210 orang yang mengalami luka-luka, 8 diantaranya mengalami cacat permanen.